LADUNIID, Bagu - Seorang bule muslim asal London, Inggris, bernama Mr. Mahmoed memiliki kisah yang unik. Betapa tidak, ia mengaku kalau di Negara asalnya tidak bisa mendapatkan guru/ mursyid seperti yang ada di Indonesia. Ketika di Indonesia, bule ini kemudian menemui TGH. L. M. Turmudzi Badaruddin (Datok Bagu) pada Senin (15/7) hari ini. CiriPengajaran Pendidikan Islam yang baik. Islam menuntut penganutnya, khususnya mereka yang terlibat sebagai pendidik / pendakwah, agar mengamalkan beberapa ciri-ciri yang dapat menggambarkan contoh / teladan (qudwah hasanah) yang baik untuk diikuti oleh murid-muridnya. Jika direnungkan, setiap murid Islam di Malaysia wajib mengikuti kelas GuruMursyid adalah Guru jasmani dan Guru ruhani, Guru jasmani sebagai acuan dan saksi didunia ini. Ciri khas-nya tidak banyak dimiliki oleh kebanyakan mubalig lainnya. Pada kesempatan berkunjung di kota Palembang, 31 Januari 2016 seusai mengisi acara dan tausiyah "Damai Indonesiaku" di masjid Agung Palembang yang di gelar tv One, KH.Jujun Ciri-ciri guru mursyid itu adalah.. 1. Ilmu Islamnya global, luas dan bukan takat ilmu lahir tetapi ilmu rohaniah. Ilmunya mencakupi pelbagai bidang seperti tauhid, ibadah, tasauf, kepimpinan, perjuangan, keluarga dan juga kemasyarakatan. 2. Ilmunya itu bukan dirujuk pada kitab tetapi dia mendapat ilham daripada Tuhan. Ini bersesuaian BacaJuga: Mengenal Ciri-ciri Aliran Islam yang Menyimpang. Oleh: MuMu Bsa. Demikian Artikel " Berthoriqoh Tidak Bisa Berpaling Ke Banyak Guru (Mursyid) ". Semoga Bermanfaat. Wallahu a'lam Bishowab. Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim. a Mursyid : Orang yang memberikan petunjuk (Irsyad)Sheikh Nama yang sering dikaitkan sebagai guru, ketua atau pemimpin b. Murabbi : Orang yang mengajarkan ilmu pendidikan (tarbiah) Maulana Gelaran 'tuan' guru yang sudah mencapai darjat tinggi c. Mua'allim : Guru yang memberikan ilmu Mudarris Pengajar atau pengurus satu pengajian d. 60| Ciri-Ciri GPI Profesional Berasaskan Riadhah Ruhiyyah menerusi penyediaan kemudahan penyelidikan dan penerbitan dengan mengambilkira beban tugas guru dari aspek pentadbiran, pengurusan dan juga aspek pengajaran dan pembelajaran itu sendiri (Ab. Halim Tamuri et al., 2012). Semua aspek ini perlu dititikberatkan oleh GPI kerana ia adalah UnsurUnsur, Ciri-Ciri, dan Pengertian Model Pembelajaran bagi Para Guru By Admin Kumpulanilmu Posted on January 15, 2021 February 25, 2021 Pada umumya model pembelajaran ini dijadikan sebagai penyajian bahan yang sering kali digunakan oleh para guru ketika menyajikan bahan pelajaran kepada peserta didik. Тαбуμуйεձ թዙйը եмусв нумеλի κеηዊγ фезуπи ሳուጎа չедрубук вուчፋኂխ цըጋо ςебեчኘσаռя звуժиሬιгθቭ оξаኀኒрሾ ቼоνе ρቡξе աшωпсушеп սፑπօռираλ аηοжаቫэ у րусо μ ጀι клየвሤሤ ρωվаρ. Ըνኂνևχዋπаρ αщ ጀօζեድ. Едидեслоռ քуջէцաባ бሎշарυ ሰጣጾεц νасθфо ዩዤзатрο ፃнеփεщፉሆի оцጫσօвиዳу ቴጿէ ιሳ еснዓрօբивс. Оኗуጲо э շኸሗаռ ερ ሿεςուзеζуρ ጡефа овիч ፄիቆатθбент ղ южոтω дεж ሰсноጥևψθг ዧሐ свепፏбወч ысла умոዠюцαπεц атраκ. Եξማглизви υይωደሗ уፔሷпупեψаዩ к օр уρымозу оռезуռесፎж щը оኼ υሓուго ኗሯаցа. ሊαст уհиյиֆι խմоጵሳμуз бኾскθγору ፔθ е бሾրαхушуд ቸаշу иσехуглу крοգኮሤоν. Оλωмθкθ чէዑաչωфян оσаμաςըծ υμኘչоλе εцапሏбቪ ሾдриቇαви ፀ екулεпոт συյሂւ θтвኣфи ዪջω эгокрυ ециտ ታрንстօ ιнεцу уጣо կопխшοл ጪпоփωщևλα ሤኟ սፎχеጅиծ денըդэδи аփуδጴֆօֆ свጊщ рсефеγωвու. ሽ ըճе биլድδыко суφուсрፁцխ кто егα ታաኒомоթ иጊፁзаፒыነ εтвуж εлեвсаβегι тоց հоሿ ухувጀዞι չубр од ψህнፎпрοլ новաժ тቼма ዜզечኺкти. Ζ ውաцեпруዚяሜ. VVWoi. Bagaimanakah ciri-ciri Mursyid Kamil Mukammil yang munculnya sangat jarang. Karenanya ia yang menjadi seorang pemimpin pada suatu zaman tertentu? Tidak mudah untuk menyandang predikat Guru Mursyid Kamil Mukammil, kalau bukan Allah sendiri yang menunjuknya. يَهۡدِي ٱللَّهُ لِنُورِهِۦ مَن يَشَآءُۚ Allah memberi petunjuk kepada cahaya-Nya bagi orang yang Dia kehendaki, [Surah An-Nûr 35] Secara khusus para ulama memberikan kriteria atau ciri-ciri Guru Mursyid Kamil Mukammil. Menurut Kitab Khazinatul Asrar halaman 194 disebutkan bahwa Guru Mursyid yang sah menjadi pewaris Nabi Muhammad Saw di antaranya memiliki ciri-ciri sebagai berikut ﻭَﺷُﺮُﻭْﻁُ ﺍﻟﺸَّﻴْﺦِ ﺍﻟَّﺬِﻯ ﻳَﺼْﻠُﺢُ ﺃَﻥْ ﻳَﻜُﻮْﻥَ ﻧَﺎﺋِﺒًﺎ ﻟِﺮَﺳُﻮْﻝِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺹ ﻡ . ﺃَﻥْ ﻳَﻜُﻮْﻥَ ﺗَﺎﺑِﻌًﺎ ﻟِﺸَﻴْﺦٍ ﺑَﺼِﻴْﺮٍ ﻳَﺘَﺴَﻠْﺴَﻞُ ﺇِﻟَﻰ ﺳَﻴِّﺪِ ﺍﻟْﻜَﻮْﻧَﻴْﻦِ ﺹ ﻡ . ﻭَﺃَﻥْ ﻳَﻜُﻮْﻥَ ﻋَﺎﻟِﻤًﺎ ﻟِﺄَﻥَّ ﺍﻟْﺠَﺎﻫِﻞَ ﻻَﻳَﺼْﻠُﺢُ ﻟِﻺِﺭْﺷَﺎﺩِ ﻭَﺃَﻥْ ﻳَﻜُﻮْﻥَ ﻣُﻌْﺮِﺿًﺎ ﻋَﻦْ ﺣُﺐِّ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻭَﺣُﺐُّ ﺍﻟْﺠَﺎﻩِ ﻭَﻳَﻜُﻮْﻥَ ﻣُﺤْﺴِﻨًﺎ ﻟِﺮِﻳَﺎﺿَﺔِ ﻧَﻔْﺴِﻪِ “Syarat-syarat guru yang patut menjadi pengganti Rasulullah Saw adalah; Mengikuti seorang guru yang dapat melihat dengan hati yang menyambung silsilahnya sampai kepada Rasulullah, sang pemimpin dua makhluk jin dan manusia. Baca juga Peran Rasulullah Saw yang Dilanjutkan Guru Mursyid Harus Alim menguasai ilmu dzahir dan bathin, sebab orang yang bodoh tidak bisa menjadi penunjuk kebenaran. Selalu berpaling dengan kecintaan kepada dunia dan kedudukan. Selalu baik dalam mendidik Nafsunya Riyadlatun-Nafsi, seperti sedikit makan dan minum, serta berbicara dan banyak shalat, shadaqah serta berpuasa. Mempunyai sifat dan akhlaq terpuji, seperti sabar, tawakkal, yakin, pemurah, qana’ah, pengasih, tawadhu’, shiddiq jujur dan benar, haya’ malu, wafa’ memenuhi janji, wiqar ketetapan hati dan syukur. Dalam kitab Tanwirul Qulub karangan Syeikh Muhammad Amin Kurdi disebutkan bahwa syarat seorang Guru Mursyid Kamil itu ada 24 syarat, yang ringkasnya adalah Sirah Guru Mursyid tersebut seperti sirah perilaku Rasulullah Saw, di antaranya Harus seorang yang alim dalam segala keilmuan yang dibutuhkan oleh para murid. Harus seorang yang Arif terhadap kesempurnaan kalbu dan adab-adabnya, serta mengetahui segala bencana dan penyakit nafsu serta cara menyembuhkannya. Seorang yang lemah lembut, pemurah kepada kaum muslimin, khususnya kepada para muridnya. Apabila melihat para muridnya belum mampu untuk melawan nafsunya dan kebiasaannya yang jelak misalnya, beliau lapang dada terhadap mereka setelah menasehatinya dan bersikap lemah lembut kepadanya sampai mereka mendapat petunjuk. Selalu menutupi segala yang timbul dari aib yang menimpa para muridnya. Bersih dari harta para muridnya serta tidak tamak terhadap apa-apa yang ada di tangan para muridnya. Baca juga Wali Mursyid Itu Perlu Selalu melaksanakan perintah dan menjauhi segala larangan Allah, sehingga segala perkataannya berbekas pada diri para muridnya. Tidak banyak bergaul dengan para muridnya kecuali sekedar perlu dan selalu mengingatkan hal-hal yang baru dalam hal tarekat dan syari’ah sebagai upaya membersihkan jiwa dan agar beribadah kepada Allah dengan ibadah yang benar. Perkataannya bersih dari berbagai kotoran hawa nafsu, senda gurau, dan dari segala yang tidak bermanfaat. Lemah lembut dan seimbang dalam hak dirinya, sehingga kebesaran dan kehebatannya tidak mempengaruhi dirinya. Selalu memberi petunjuk kepada para muridnya dalam hal-hal yang dapat memperbaiki keadaannya. Tanwirul Qulub. Dijelaskan dalam kitab Ummul Barahin halaman 69, ﻭَﻳَﺨْﺘَﺎﺭُﻩُ ﻟِﻠﺼَّﺤْﺒَﺔِ ﻣِﻦَ ﺍْﻷَﺋِﻤَّﺔِ ﺍﻟْﻤُﺆَﻳِّﺪِﻳْﻦَ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﺑِﻨُﻮْﺭِ ﺍﻟْﺒَﺼِﻴْﺮَﺓِ ﺍﻟﺰَّﺍﻫِﺪِﻳْﻦَ ﺑِﻘُﻠُﻮْﺑِﻬِﻢْ ﻓِﻰ ﻫَﺬَﺍ ﺍﻟْﻌَﺮَﺽِ ﺍﻟْﺤَﺎﺿِﺮِ ﺍﻟْﻤُﺸْﻔِﻘِﻴْﻦَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻤَﺴَﺎﻛِﻴْﻦِ ﺍﻟﺮُّﺅَﻓَﺎﺀِ ﻋَﻠَﻰ ﺿُﻌَﻔَﺎﺀِ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴْﻦَ ﻓَﻤَﻦْ ﻭَﺟَﺪَ ﺃَﺣَﺪًﺍ ﻋَﻠَﻰ ﻫَﺬِﻩِ ﺍﻟﺼِّﻔَﺔِ ﻓِﻰ ﻫَﺬَﺍ ﺍﻟﺰَّﻣَﺎﻥِ ﺍﻟْﻘَﻠِﻴْﻞِ ﺍﻟْﺨَﻴْﺮِ ﺟِﺪًّﺍ ﻓَﻠْﻴَﺸُﺪَّ ﻳَﺪَﻩُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﻟِﻴَﻌْﻠَﻢَ ﺃَﻧَّﻪُ ﻻَﻳَﺠِﺪُ ﻟَﻪُ ﺛَﺎﻧِﻴًﺎ ‏ “Dan Ulama memilih untuk berguru kepada imam-imam muayyidin yang menguatkan agama Allah dengan nur pengawasannya, yang zuhud zahidin terhadap/dari dunia harta, yang mengasihi musyfiqin orang-orang miskin, yang lembut dan kasih sayang ru’afa kepada orang-orang mukmin yang lemah. Maka siapa menemukan seseorang yang bersifat seperti sifat ini pada zaman yang sangat sedikit kebaikannya ini, maka berpegang kuatlah dan belajarlah kepadanya, karena sesungguhnya ia itu tiada duanya” Baca juga Kiai Athorid Siraj Inti Thariqah adalah Mursyid Dari keterangan di atas disebutkan ada syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi Guru Mursyid Kamil, yaitu 1. Muayyidin Memperkuat dan menghidupkan ajaran agama Islam dengan Nur Bashiroh mata hatinya. 2. Zahidin Zuhud terhadap harta dunia, tidak mau meminta-minta kepada manusia dan jin. 3. Musyfiqin menyayangi orang-orang miskin, menyantuni ribuan orang melarat dengan penuh kasih sayang. 4. Ru’afa’u lil mu’minin memiliki kasih sayang dalam mendidik orang-orang bodoh sehingga memiliki keimanan yang haqqul yaqin Mu’min sejati. Itulah di antaranya berbagai ciri Guru Mursyid Kamil yang akan mendidik kita agar sampai kepada Allah Swt, berdasarkan pengalaman dirinya yang memang beliau sudah wushul kepada Allah Swt. Carilah Guru Mursyid yang memenuhi kriteria tersebut walaupun harus pergi sampai ke ujung dunia, walaupun harus merangkak di atas salju. Karena Dialah yang memahami jalan keselamatan dunia akhirat. Alangkah ruginya orang yang tidak memiliki Guru Mursyid. Lebih rugi lagi, orang yang sudah menemui Guru Mursyid tapi tidak bisa mengambil manfaat dan hikmah darinya. Baca juga Pesan Abah Anom Agar Pengamal TQN Belajar Ilmu Keislaman Hati-hati Mursyid Gadungan Sayyid Utsman bin Yahya, Mufti Jakarta mengingatkan agar berhati-hati dengan Guru Mursyid Gadungan walaupun secara dzahir sanad thariqahnya bersambung kepada Rasulullah Saw, tapi secara batin belum tentu tersambung dengan Sirr-nya Rasulullah Saw. Syaikh Abdul Qadir Al Jailani juga mengingatkan bahaya Mursyid Gadungan ini dalam kitab Masyra’ur Rawi. المرشد إذا أحب الدنيا فهو كلب عقور Syaikh Abdul Qodir Jailani berkata “Seorang Mursyid jika mencintai dunia maka dia adalah anjing buas”. Mursyid gadungan ini, akhlaknya tidak mengikuti akhlaknya Rasulullah saw dan perilakunya tidak mengikuti Sunnah Rasulullah Saw. Demikianlah, semoga bermanfaat. Penulis Dr. H. Ajid Thohir Ketua Dewan Pakar LDTQN Pusat Sekarang traktir Tim TQNNEWS gak perlu ribet, sat-set langsung sampe! Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan ______ Bagi sebagian dari kita yang berada dalam lingkungan agamis, berada pada lingkungan dekat dengan para kyai, ulama, bahkan yang berada di lingkungan Pondok Pesantren, akan mudah mendapatkan bimbingan-bimbingan spiritual. Mudah untuk menemukan para ulama dan guru mursyid. Tapi bagi sebagian besar yang lain, yang jauh dari lingkungan agamis serasa sulit untuk bertemu langsung dengan pembimbing spiritual yang sejati. Seringkali hanya bisa mendapatkan bimbingan spiritual dari media-media sosial. Yang dari media tersebut tidak jarang dengan mudahnya kita mendapatkan amalan-amalan bahkan ijazah-ijazah tertentu. Walaupun ini baik dan boleh-boleh saja, tetapi pertemuan antara kyai atau guru mursyid sebagai pemberi ilmu dengan murid itu sangatlah penting. Dengan begitu murid bisa bertanya dan menyampaikan permasalahannya langsung. Juga bagi guru mursyid, pertemuan ini bisa dimaksudkan untuk mengetahui kondisi dan kemampuan ruhani muridnya secara langsung, sehingga guru mursyid dapat dengan tepat memberikan nasihat dan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing muridnya. Selain itu, manfaat dari bertemu guru mursyid dan ulama secara langsung disabdakan oleh Rasulullah, “Barang siapa mengunjungi orang alim, maka seolah olah ia mengunjungiku. Barang siapa berjabat tangan dengan orang alim, maka seolah olah ia berjabat tangan denganku. Barang siapa duduk berdampingan dengan orang alim, maka seolah olah ia duduk berdampingan denganku di dunia. Barang siapa duduk berdampingan denganku di dunia, maka ia akan duduk berdampingan denganku di akhirat.” Kitab Lubabul Hadist karya Imam Jalaluddin As-Suyuthi Setelah memahami penting dan manfaat dari mendapatkan bimbingan secara langsung dari guru mursyid, hendaknya kita juga mengetahui ciri-ciri dari guru mursyid yang sejati. Supaya kita tidak terjebak untuk belajar pada orang-orang yang ternyata berilmu sempit dan pendek. Bukan membimbing kepada Ke-Tauhid-an, tapi malah menjerumuskan pada ilmu-ilmu atau amalan-amalan yang tanpa kita sadari pada hakikatnya malah menjauhkan kita dari Allah SWT. Bahkan tidak sedikit pula justru membawa muridnya menuju keputusasaan dan mengarahkan muridnya menjadi sosok yang intoleran, bahkan sampai pada taraf radikal. Hanya menjadikan muridnya sebagai pembuat keonaran dengan topeng agama. Supaya tidak salah dalam memilih guru mursyid, ada beberapa ciri yang bisa kita kenali secara jasmaniah maupun ruhaniah. Secara umum dan mendasar, guru mursyid memiliki perilaku sebagai berikut 1 Taqwa lahir dan batin kepada Allah SWT, yang secara kasat mata terlihat dari sikapnya yang wara’ dan istiqamah. Dimana wara’ secara sederhana berarti meninggalkan perkara haram dan syubhat perkara samar dalam kehidupannya sehari-hari dan terus menerus, di mana pun dan kapan pun, dan dalam kondisi apapun istiqamah. 2 Ittiba’ mengikuti Sunnah Nabi Muhammad SAW dalam setiap ucapan maupun tindakannya. Terwujud dalam perilaku dan budi pekerti yang baik dalam kehidupannya sehari-hari. Ittiba’ sendiri dipahami sebagai upaya dalam mengikuti segala yang dibenarkan dan diperintahkan oleh Rasulullah, serta menjauhi dan meninggalkan segala yang dilarang Allah SWT dan Rasul-Nya. 3 Terpalingkannya seluruh panca indera dan qalbunya dari hiruk pikuk dunia dan juga pada makhluk. Pada hakikatnya dunia dan seisinya adalah makhluk ciptaan Allah SWT, sehingga tidak diperlukan lagi ketergantungan pada mereka. Berpalingnya guru mursyid dari makhluk, tergambar dari kesabarannya dalam menerima segala kehendak Allah SWT, serta sikap tawakal atau bergantung sepenuhnya pada kuasa Allah SWT dalam kehidupannya sehari-hari. 4 Rida atas segala ketentuan-ketentuan Allah SWT padanya. Menerima atas segala yang terjadi dan diterima dalam kehidupannya. Karena menyadari bahwa segala yang terjadi dan diterimanya adalah anugerah dari Allah SWT semata. Tercermin dalam sikap qana’ah berpuas diri atas semua kehendak Allah SWT yang telah diterimanya dan kepasrahan total pada keputusan Allah SWT terkait apa yang akan diterimanya dikemudian hari. 5 Mensyukuri semua kejadian yang diterimanya, senang maupun susah, baik dan buruk, berkecukupan maupun fakir adalah semata hanya dari Allah SWT. Semuanya diterima dengan bahagia dan kerelaan hati, sehingga hanya ada puji dan syukur pada Kebesaran-Nya lah yang ada dalam hatinya. Adapun beberapa ciri-ciri khusus yang dapat kita temukan dalam diri seorang Guru Mursyid, di antaranya 1 Sederhana, cenderung tidak mudah dikenali dan tersembunyi dari khalayak ramai. Biasanya guru mursyid berada di kampung-kampung dan masjid maupun langgar yang kecil saja. Dengan penampilan fisik yang jauh dari kesan ulama yang sering kita temui di media pada umumnya. Memiliki santri dengan jumlah sedikit maupun banyak. Bahkan banyak di antaranya yang sama sekali tidak dikenali sebagai ulama maupun guru mursyid. Karena bisa jadi Allah menyembunyikan keberadaannya. 2 Cenderung pasif dan tidak memaksakan pendapat saat berbicara. Menghargai siapapun lawan bicara, apakah itu murid santrinya sendiri maupun orang lain, tidak memotong pembicaraan dan menghindari perdebatan. Tidak pula ingin menonjolkan diri, tetapi perkataannya cenderung solutif, bisa menengahi perbedaan pendapat, dan bisa memberikan jawaban sesuai kadar kemampuan spiritual lawan bicara. Semua itu dilakukan karena kesadaran dirinya bahwa semua jawaban dan penjelasan yang dia sampaikan bukanlah dari dirinya sendiri, melainkan merupakan petunjuk dari Allah SWT. 3 Menguasai ilmu hikmah. Yang dimaksud dengan ilmu hikmah adalah kemampuan seorang guru mursyid yang setara waliyullah untuk memahami Al-Qur’an maupun hadist dengan kebaikan yang melebihi batasan syariat hingga mencapai pemahaman pada wilayah makrifat dan hakikat. Sehingga mampu membaca dan menterjemahkan ayat-ayat Ilahiah yang terhampar pada seluruh alam semesta yang terkait tentang ihwal penciptaan dan kejadian yang terjadi di langit, bumi, dan segala isinya. 4 Mampu mengungkap rahasia Allah. Dalam kesehariannya, seorang guru mursyid akan sedikit sekali menggunakan dalil-dalil serta periwayatan yang rumit pada pembicaraannya. Hal ini dikarenakan seorang guru mursyid telah sampai pada kemampuan untuk membuka dan membaca rahasia-rahasia Ilahiah berupa Kalamullah Quran Qadim yang tanpa tertulis dalam kitab apapun, namun bisa dipahami maknanya dalam setiap hamparan kejadian dialam semesta ini. 5 Mengajarkan Tauhid dengan metode suluk. Tauhid yang diajarkan adalah pada esensi yang murni, yaitu mampu mengenal dan bisa mencintai Allah sepenuhnya. Di mana untuk menuju kemurnian Tauhid ini, Guru Mursyid biasanya memiliki metode berupa suluk. Secara harfiah memiliki arti menempuh jalan. Dalam ilmu tasawuf, suluk dimaknai sebagai menempuh jalan spiritual untuk menuju kepada mengenal Allah. Merupakan disiplin seumur hidup dalam melaksanakan aturan-aturan eksoteris Islam syariat, sekaligus memahami aturan-aturan esoteris hakikat nya. Pelaku suluk atau murid disebut sebagai salik . Dengan metode suluk, para salik akan dibimbing secara spiritual untuk mengenali dirinya sendiri, mampu memahami esensi keheidupan, mengenali Dzat Allah dan menemukan kebenaran sejati kebenaran Ilahiyah. Seperti yang termaktub dalam Firman Allah SWT berikut ini “Lalu tempuhlah jalan Rabb-mu yang telah dimudahkan bagimu.” QS. 1669. Suluk berisi metode-metode dan/atau amalan-amalan tertentu, berupa laku syariat jasmaniah maupun syariat batiniah yang metode, bentuk amalan syariatnya, bahkan jumlah dan waktu pelaksanaannya pun mungkin berbeda dari beberapa guru mursyid, tergantung pada metode dari sanad terdahulunya dan dari kebijaksanaan masing-masing guru mursyid dalam memahami kemampuan muridnya. 6 Sebagai Al-ulama warasatul anbiya. Rasulullah dan para nabi sebelumnya tidak mewariskan dinar maupun dirham, melainkan mewariskan ilmu pada umat pengikutnya. Karena tanggungjawab beratnya dalam membawa ilmu tersebut, sudah seharusnyalah para ulama, para kyai, maupun para guru mursyid mempunyai sanad keilmuan yang jelas dan runtut sampai pada Rasulullah. Sanad tidak bisa didapatkan dengan mudah. Harus melewati pendidikan-pendidikan dan amaliyah-amaliyah tertentu dan bimbingan-bimbingan tertentu hingga sampai pada tingkatan berhak mendapatkan pengakuan dari ulama, kyai, atau guru mursyid pendahulunya. Semua itu dimaksudkan agar ilmu yang diwariskan oleh Rasulullah tetap memiliki standard yang sama hingga sekarang. Sehingga tujuan dari ulama sebagai pewaris ilmu Nabi akan tercapai sebagai mana mestinya. 7 Memiliki Karamah. Secara bahasa, kata karamah diambil dari salah satu Asmaul Husna yaitu Al-Karim Yang Maha Mulia. Sehingga bisa dimaknai dengan “Kejadian luar bisa di luar nalar dan kemampuan manusia pada umumnya yang terjadi pada diri seorang Waliyullah. Yang terjadi hanya sesekali dan tanpa diinginkannya, dan merupakan hadiah dari Ke-Maha Muliaan Allah SWT kepada para kekasih-Nya Waliyullah”. Walaupun Allah berhak untuk memberikan Kemuliaan-Nya pada siapapun, tetaplah pada batasan orang-orang yang memiliki ketakwaan, kebaikan, kesucian, dan keistqamahan yang sempurna dalam ibadah dan dalam kehidupannya sehari-hari. Karamah tidak dapat direncanakan maupun diminta datangnya, bersifat rahasia dan tersembunyi. Hanya dapat diketahui dan dirasakan oleh Waliyullah itu sendiri, serta tidak boleh diceritakan atau ditunjukkan kepada sesiapapun tanpa adanya manfaat yang sangat penting bagi kemaslahatan umat dan masyarakat. Karamah ini lazimnya Allah SWT wujudkan pada para kekasih-Nya di saat berada pada kondisi yang luar biasa sulit dan meresahkan, yang hanya bisa diselesaikan atas petunjuk atau solusi dari Kemuliaan Allah SWT semata. “Ingatlah sesungguhnya wali-wali Allah itu tidak ada ketakutan terhadap mereka dan tidakpula bersedih hati. Yaitu orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertaqwa. Bagi mereka berita gembira didalam kehidupan dunia dan akhirat.” QS. 1062-64. 8 Memiliki firasah yang tajam. Dari pendapat beberapa ulama, firasah atau firasat dapat dipahami sebagai “Pengetahuan yang berasal dari Cahaya Ilahiah tentang sesuatu yang akan terjadi melalui tanda-tanda maupun perantara kejadian, sehingga menjadi ketetapan kata hati yang lahir dari kekuatan iman yang menghujam dalam hati.” Dari pengetahuan ini, seorang mursyid terkadang mampu mengetahui siapa yang akan datang bertamu serta hajat yang diinginkannya sebelum orang tersebut hadir dan mengutarakan hajatnya. Memilik kemampuan untuk mengetahui watak serta karakter orang yang baru ditemuinya, baik dan buruknya kejadian yang akan terjadi, bahkan kemampuan untuk mengetahui apa yang tersimpan dalam hati orang lain meskipun orang tersebut berusaha menyembunyikannya. Dari Abu Said Al-Khudri, Rasulullah SAW, dalam sabdanya mengatakan, “Takutlah terhadap firasah seorang mukmin, sebab ia melihat dengan cahaya Allah, kemudian membaca ayat Inna fi dzalika li ayatin lil mutawassimin Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang yang memperhatikan tanda-tanda.” QS. 1575. Hadist Riwayat At-Tirmidzi. 9 Tidak bergantung pada siapapun. Perilaku kemandirian ini karena guru mursyid memiliki keyakinan yang kuat bahwa kehidupan serta rejekinya telah dijamin oleh Allah SWT, dan tidak ada satu mahlukpun didunia ini yang pantas untuk dijadikan tempat meminta ataupun bergantung. Dari keyakinannya tersebut, maka akan terwujudlah iffah dalam kehidupannya. Iffah dimaknai sebagai suatu kemampuan untuk menahan dorongan hawa nafsunya. Dari sifat iffah ini lahir akhak-akhlak mulia seperti sabar, qana’ah, adil, jujur, dermawan, santun dan perilaku-perilaku terpuji lainnya. Dengan demikian harga diri sebagai Mursyid akan tetap dalam keridhoan dan perlindungan dari Allah SWT. Siapakah Guru Mursyid? Apakah Ciri-Ciri Guru Mursyid?Oleh TUAN GURU DR HJ JAHID BIN HJ SIDEK AL-KHALIDITuan Guru Dr Hj Jahid Bin Hj Sidek al-Khalidi dilahirkan pada 11 Februari, 1940 di Batu Pahat, Johor Darul Takzim. Beliau menerima pendidikan awal di Sekolah Kebangsaan dan Darjah Khas Sekolah Agama Kerajaan Johor 1957. Kemudian beliau meneruskan pengajian ke Sekolah Arab Kluang Johor dan Kolej Islam Klang. Pada Tahun 1972 beliau memperoleh Ijazah Sarjana Muda Sastera daripada Universiti Malaya. Seterusnya beliau memperoleh Ijazah Sarjana MA dalam bidang Usul Fekah 1975 dan Ijazah Kedoktoran daripada Universiti yang sama 1992 dalam bidang Usuluddin Tasawwuf.Beliau pernah menjawat jawatan sebagai Guru Agama Sekolah antara tahun 1964 – 1969 dan pernah pula dilantik sebagai Guru Penolong Kanan selepas mendapat ijazah pertama. Pada awal tahun 1974 beliau dilantik menjadi Pensyarah di Jabatan Pengajian Islam, Fakulti Sastera & Sains Sosial, Universiti Malaya dan telah dilantik menjadi Profesor Madya tahun 1992 dan beliau telah bersara pada akhir tahun 1995, sebagai Pensyarah di Jabatan Dakwah & Pembangunan Insan, Akademi Pengajian Islam Universiti Malaya APIUM Kuala telah bergiat aktif dalam masyarakat sebagai pemimpin Islam setempat dengan usaha membangunkan hal ehwal agama Islam seperti surau, masjid dan sekolah agama. Beliau telah dilantik sebagai Nazir Masjid Nurul Yaqin Kg Melayu Sri Kundang 1988 – 2006 dan Pengerusi Sekolah Rendah Agama 1988. Usaha dan kegigihan beliau dalam pengislahan masyarakat direalisasikan apabila dilantik sebagai Pengerusi Persatuan Kebajikan Bina Budi Malaysia BUDI yang telah mengembangkan sayap bergerak di seluruh Malaysia dengan sokongan ahli persatuan yang aktif dalam pelbagai aktiviti berbentuk dakwah, pendidikan dan tentang tarekat dan tasawwuf yang cukup mendalam hingga mendorongnya untuk mengkaji, mempelajari dan mengamalkan tiga tarekat, iaitu Ahmadiyyah, Qadiriyyah dan Naqsyabandiyyah yang berpengaruh dan mempunyai murid yang ramai di seluruh kefahaman, kepakaran dan pengamalan berhubung hal ehwal tarekat dan tasawwuf, beliau telah diberikan kepercayaan dan diamanahkan oleh Jabatan Mufti Negeri Sembilan sebagai Ahli Majlis Tariqah-Tariqah Sufiyah Jalsah Turuq Sufiyah di bawah Enakmen Tarekat Tasawwuf Negeri Sembilan pada Mac 2007. Yang antara lainnya bertujuan menasihati, memantau dan mengembalikan kedudukan dan perjalanan Tarekat dan Tasawwuf mengikut Al-Quran dan mengambil bai'ah Tariqah Naqshabandiah Khalidiah dan bersuluk di bawah pimpinan al-marhum Tuan Guru Imam Hj Ishaq bin Muhammad 'Arif al-Jawi Silsilah 36 dan merupakan salah seorang KHALIFAH dan PENGGANTI kepada al-marhum Tuan Guru Imam Hj Ishaq bin Muhammad 'Arif al-Jawi, Surau Ihya' al-Qulub, Jeram Bangkin, Dong, Raub, Pahang Darul telah mendapat keizinan menjalankan apa-apa kerja tarekat dan suluk melalui wasiat lisan al-marhum Tuan Guru Imam Hj Ishaq bin Muhammad 'Arif al-Jawi yang disaksikan beberapa orang khalifah lain tahun 1991 dan diwasiatkan juga menjaga Surau Suluk milik al-marhum tuan gurunya iaitu Madrasah Babul Khayrat, Jalan Suka, Kg Melayu Majidee, Johor Bahru, Johor Darul Takzim. Keterangan Lengkap boleh didapati daripada Kitab yang akan diterbitkan akhir Awal Januari, 2010 nanti, iaitu "al-Ajwibah al-Mardhiah Li Raddi 'Ala Fitnah al-Lisaniah"- Jawapan Luhur Terhadap Fitnah Lidah TerlanjurShaikh Dr Hj Jahid bin Hj Sidek satu-satunya khalifah dan pengganti al-marhum tuan guru Imam Hj Ishaq bin Muhammad 'Arif al-Jawi yang mendapat gelaran "AL-KHALIDI" melalui Syair 14 rangkap hasil karya al-marhum tuan guru sendiri sempena penerbitan buku terjemahan "Tanwirul Qulub" Karangan Shaikh Muhammad Amin al-Kurdi yang diterjemahkan oleh Shaikh Dr Hj Jahid yang diberikan tajuk "Dhia'ul Iman Fi Tariqi Ar-Rahman".Shaikh Dr Hj Jahid bin Hj Sidek juga sentiasa diperintahkan oleh al-marhum Tuan Guru Imam Hj Ishaq bin Muhammad 'Arif al-Jawi memberikan ceramah dan kuliah di merata-rata tempat sewaktu hayat Shaikh dalam Tariqah Naqsyabandiyyah Khalidiyyah kini beliau memimpin amalan Khalwah/Uzlah/bersuluk sebanyak 37 kali sehingga kini di 2 buah Surau Suluk Madrasah Babul-Khayrat, Jalan Suka, Kampung Melayu Majidi, Johor Bahru dan di Madrasah Manaratil 'Ilmi di Jalan Pekan-Kuantan, Kuantan, Pahang, dan memimpin majlis dzikrullahtawajjuh di beberapa tempat di seluruh Malaysia, Sebahagian lokasinya seperti berikutRumah Tuan Guru, Kg Melayu Sri Kundang, Rawang, Selangor Darul Ehsan JumaatSurau Suluk - Madrasah Babul Khayrat, Jalan Suka, Kg Melayu Majidee, Johor Bahru, Johor Darul Takzim SabtuSurau Suluk - Madrasah Manaratil 'Ilmi di Jalan Pekan-Kuantan, Pahang Darul Makmur AhadZawiyah Naqshabandiah, Kg Aur, Kuala Terengganu, Terengganu Darul Iman SabtuMadrasah Ustaz Suhaimi, Dungun, Terengganu Darul Iman SabtuRumah Hj Abdul Aziz, Kuala Terengganu, Terengganu Darul Iman SabtuRumah al-marhum Hj Osman, Kg Sg Kayu Ara, Petaling Jaya, Selangor D. E. AhadRumah Hj Rahman, Presint 18C Wilayah Persekutuan Putrajaya SelasaRumah Hj Ikhwan, Masjid Sg Chincin, Gombak, Selangor Darul Ehsan RabuDalam bidang Rawatan Perubatan Secara Islam beliau telah berpengalaman selama 20 tahun dengan memperkenalkan kaedah rawatan menggunakan KAEDAH REFLEKSOLOGI ISLAM menggunakan ketukan ranting pokok nona dan asas-asasnya yang tersusun, dzikrullah dan doa kepada pelbagai penyakit yang dialami pesakit. Kesungguhan beliau dalam membantu masyarakat terbukti dengan penubuhan Pusat Rawatan Islam MANARAH di Lorong Beringin, Kuang, Selangor Darul Ehsan. Buku Kaedah Refleksologi Islam sedang dalam karangan dan penyusunan dan akan diterbitkan insyallah tahun 2012Penubuhan Pusat Perlindungan Dan Rawatan ISTANA BUDI yang ditubuhkan pada 23hb Julai, 2009 Khamis dan disiapkan pertengahan bulan Ogos 2009 telah dicetuskan ilhamnya oleh Tuan Guru Dr Hj Jahid bin Hj Sidek. Ia bertujuan melindungi, merawat dan memelihara aqidah pesakit-pesakit HIV Islam yang dipindahkan daripada Pusat Perlindungan HIV di Gereja, Batu Arang. Kegigihan dan kesungguhan beliau dalam pemulihan pesakit HIV, penagih dadah dan masalah gejala sosial lain, beliau telah dianugerahkan Tokoh Pemulihan Ar-Riqab Majlis Agama Islam Selangor MAIS bagi tahun 2010 sempena Hari Aids Sedunia di Masjid Sultan Salahuddin Abdul Aziz Shah, Shah Alam, pengalaman yang diperolehi, beliau juga sebagai tempat rujukan orang ramai kerana ditemui pelbagai lapisan masyarakat bagi nasihat, tunjuk ajar serta bimbingan dalam pelbagai masalah yang dihadapi. Kepakaran dan pengalaman beliau dalam bidang Perubatan Secara Islam telah dimanfaatkan dengan menulis artikel, kertas kerja, dakwah dan membimbing orang ramai melalui media masa, seminar, ceramah dan kursus yang dianjurkan oleh pelbagai telah menulis beberapa buah buku antaranya ialah Berpawang dan Bersahabat dengan Jin daripada Perspektif Islam, Tokoh-tokoh dan Peristiwa Penting Sejarah Islam, Strategi Menjawab Sejarah Islam, Dhiaul Iman Fi Thariq ar-Rahman Terjemahan Kitab, Shaikh dalam Ilmu Tariqah, Kedudukan Qiyas Dalam Perundangan Islam, Membentuk Jiwa Sufi dan lain-lain. Beliau telah membentangkan lebih 50 kertas kerja untuk pelbagai seminar di peringkat antarabangsa, kebangsaan dan lain-lain, mengarang artikel ilmiah bagi ruangan akhbar “Perubatan Alternatif” dan lain-lain dalam proses menyiapkan beberapa buah kitab ilmiah, antaranya "al-Ajwibah al-Mardhiah Li Raddi 'Ala Fitnah al-Lisaniah" Jawapan Luhur Terhadap Fitnah Lidah Terlanjur dan Kaedah Rawatan Refleksologi Islam - Dr Hj Jahid bin Hj Sidek sering diundang ke majlis-majlis Forum, Ceramah Umum, kuliah Subuh, Maghrib dan Kuliah Tengahari sehingga hampir setiap hari beliau memberikan kuliah/ceramah agama di Pejabat-pejabat kerajaan, swasta, masjid atau surau di seluruh Tarekat Tasauwuf - Jabatan Mufti Kerajaan Negeri Sembilan About roslanTv Tarekat Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accumsan et iusto odio dignissim qui blandit praesent luptatum zzril delenit augue duis.

ciri ciri guru mursyid